Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Berguncangnya Istana Kisra dan Padamnya Api Persia

Gambar
Malam Ajaib di Persia Pada malam ketika  Rasulullah ﷺ dilahirkan , terjadi peristiwa besar yang mengguncang dunia. Di negeri Persia,  Iwan Kisra  — istana megah tempat bersemayam Raja Kisra dari Dinasti Sasaniyah —  berguncang hebat , hingga  empat belas terasnya runtuh . Pada malam yang sama,  api suci Persia  yang selama  seribu tahun tak pernah padam , tiba-tiba  padam seketika . Bahkan  Danau Sāwah , yang dianggap sakral oleh penduduk setempat,  mengering tanpa sebab . Semua ini menjadi tanda-tanda besar yang menggetarkan hati para pendeta dan penasihat istana. Mimpi Aneh Sang Penasihat Di malam yang sama,  penasihat Raja Kisra  bermimpi aneh: ia melihat  unta-unta Arab  yang gagah  menyeberangi Sungai Dajlah (Tigris) , memimpin  kuda-kuda murni  dan menyebar ke negeri-negeri Persia. Keesokan paginya, Raja Kisra terbangun dengan  kegelisahan yang luar biasa . Ia memanggil para pembesar ker...

Wafatnya Abdullah bin Abdul Muththalib

Gambar
💍 Awal Kehidupan Rumah Tangga yang Singkat Tak lama setelah Abdullah bin Abdul Muththalib menikah dengan Aminah binti Wahb — seorang wanita terhormat dari suku Zuhrah — keduanya hidup dalam kebahagiaan yang tenang. Abdullah, seorang pemuda Quraisy yang tampan, berakhlak mulia, dan dicintai masyarakat, begitu mencintai istrinya. Namun, kebersamaan itu tak berlangsung lama. Suatu hari, Abdullah harus berangkat ke negeri Syam untuk berdagang. Ia meninggalkan sang istri tercinta di Makkah, tanpa mengetahui bahwa Aminah telah mengandung benih suci yang kelak akan menjadi  Rasul pembawa cahaya bagi seluruh manusia . 🏜️ Perjalanan yang Tak Pernah Kembali Abdullah menjalankan perdagangannya dengan tekun. Ia menantikan waktu untuk kembali kepada istrinya dan menikmati kehidupan keluarga yang damai. Setelah urusannya selesai, Abdullah pun pulang bersama kafilah dagang Quraisy. Namun dalam perjalanan pulang, ia singgah di Madinah untuk mengunjungi paman-paman dari pihak ayahnya — Bani Najja...

Pernikahan ‘Abdullāh bin ‘Abdul-Muṭṭalib dan Āminah binti Wahb

Gambar
🌙 Pemuda Quraisy yang Dikenal dan Dihormati ‘Abdullāh bin ‘Abdul-Muṭṭalib adalah seorang pemuda yang elok rupanya, kuat tubuhnya, dan mulia keturunannya. Setelah peristiwa penyelamatan dirinya dari penyembelihan — peristiwa yang mengharukan seluruh Quraisy — ia semakin dikenal dan dikagumi. Ketampanannya dan kehormatannya menjadikannya  pujaan banyak gadis Quraisy . Banyak di antara mereka berharap dapat menjadi istrinya. Bahkan dikisahkan, banyak wanita Quraisy yang sedih dan kecewa karena tidak bisa menikah dengannya. 🕋 Pilihan Sang Ayah yang Bijaksana Ayahnya,  ‘Abdul-Muṭṭalib , seorang tokoh terhormat dan pemimpin Mekah, mulai memikirkan calon istri terbaik bagi putranya. Dengan kebijaksanaan dan pengetahuannya tentang nasab dan kehormatan keluarga, ia akhirnya menemukan pilihan yang tepat: Āminah binti Wahb , putri pemuka Bani Zuhrah — seorang wanita mulia, cantik, dan terhormat nasabnya. Tanpa menunda, ‘Abdul-Muṭṭalib menggandeng tangan putranya dan membawanya menuju r...

Kabar Gembira Raja Syaif bin Dzi Yazan kepada Abdul Muthalib

Gambar
Kisah Abdul Muthalib dan Raja Syaif bin Dzi Yazan Beberapa tahun setelah  kelahiran Nabi Muhammad ﷺ , ada seorang raja dari Yaman bernama  Syaif bin Dzi Yazan . Ia adalah pahlawan besar yang berhasil  mengusir bangsa Habasyah (Etiopia)  yang lama menjajah negerinya. Kemenangannya menjadi kabar besar di seluruh jazirah Arab. Sebagai tanda penghormatan, banyak kabilah Arab mengirim  rombongan untuk mengucapkan selamat  kepadanya. Di antara mereka datang pula  rombongan dari Quraisy  yang dipimpin oleh  Abdul Muthalib bin Hasyim , kakek Nabi Muhammad ﷺ. Bersamanya ada beberapa tokoh terkenal Quraisy seperti  Umayyah bin ‘Abd Syams ,  Asad bin ‘Abdul ‘Uzza , dan  ‘Abdullah bin Jud’an . Ketika mereka tiba di istana megah raja yang bernama  Istana Ghamdan , mereka memohon izin untuk bertemu. Raja menyambut mereka dengan hormat dan memuliakan kedatangan mereka.  Abdul Muthalib  pun mengucapkan selamat atas kemenangan sa...

Nazar Abdul Muthalib dan Penebusan Abdullah

Gambar
    Kisah Nazar Abdul Muthalib dan Penebusan Abdullah 🌙 Awal Nazar yang Mengejutkan Pada masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, hiduplah seorang tokoh terhormat di Makkah bernama  Abdul Muthalib , kakek Rasulullah. Ia adalah penjaga Ka‘bah dan tokoh penting dari suku Quraisy. Suatu hari, ketika menggali  sumur Zamzam  — sumur yang telah lama tertimbun — ia menghadapi banyak pertentangan dari kaumnya. Dalam keadaan terdesak dan penuh tekanan, Abdul Muthalib bernazar dalam hatinya: “Jika Allah memberiku sepuluh anak laki-laki yang dewasa dan mampu melindungiku, maka aku akan menyembelih salah satu dari mereka sebagai kurban untuk Allah di sisi Ka‘bah.” 👨‍👦 Saat Nazar Harus Dipenuhi Waktu pun berlalu. Allah mengaruniai Abdul Muthalib  sepuluh anak laki-laki  yang kuat dan gagah. Mereka adalah: Al-Harits, Az-Zubair, Hajl, Dhirar, Al-Muqawwim, Abu Lahab, Al-‘Abbas, Hamzah, Abu Thalib, dan Abdullah. Ketika semuanya telah dewasa, Abdul Muthalib mengumpulk...

Riwayat Abdul Muthalib

Gambar
  👶  Kelahiran Sang Pemimpin Namanya adalah  Syaibah , karena saat lahir di kepalanya sudah tampak sehelai  uban  ( syaibah  dalam bahasa Arab). Ibunya bernama  Salma binti ‘Amr bin Zaid , seorang wanita terhormat dari  Bani Khazraj , suku  An-Najjar  di Madinah. Ayahnya adalah  Hasyim bin Abdi Manaf , tokoh besar Quraisy yang terkenal dengan kedermawanannya. Kelak, Syaibah memiliki nama panggilan (kunyah):  Abu Al-Harits . 💍  Asal-Usul Nama “Abdul Muththalib” Ayahnya, Hasyim, pernah pergi berdagang ke negeri  Syam . Dalam perjalanan, ia singgah di  Madinah  dan bertemu dengan Salma, putri dari ‘Amr bin Labid Al-Khazraji. Hasyim terpikat oleh kelembutan dan kehormatan Salma, lalu menikahinya. Namun, ayah Salma menetapkan syarat:  jika Salma melahirkan anak, maka anak itu harus tinggal bersama keluarganya di Madinah. Hasyim pun menyetujui syarat itu. Beberapa waktu kemudian, Salma hamil. Saat kandungan...

Hasyim: Datuk Rasulullah yang Dermawan dan Bijaksana

Gambar
🧩  Asal-usul dan Julukan Nama asli  Hasyim  adalah  ‘Amr , sedangkan julukannya  Abu Nadhlah . Ia dikenal dengan sebutan  Hasyim  karena suatu peristiwa unik — dialah orang pertama yang  menghancurkan (هاشم)  roti untuk dijadikan  bubur tsarid , lalu membagikannya kepada masyarakat Mekah sebagai makanan. Dari kedermawanan inilah namanya melekat:  Hasyim , “sang penghancur roti” yang memberi makan dengan kasih. 🏠  Keluarga dan Saudara-saudara Hasyim adalah  anak tertua dari Abdul Manaf , seorang tokoh terpandang di kalangan Quraisy. Saudara-saudaranya adalah: ‘Abdu Syams , saudara kembarnya, Naufal , dan Al-Muthalib , yang termuda. Ibu Hasyim bernama  ‘Atikah binti Murrah As-Sulamiyah , sedangkan ibu Naufal adalah  Waqidah . Keempat anak Abdul Manaf ini dikenal sebagai  Al-Mujabbarun  — para pembaharu dan pemimpin kuat di tengah kaumnya. 🌍  Perintis Perjanjian dan Perjalanan Dagang Mereka berempa...

Kerajaan Yaman Sepeninggal Abrahah

Gambar
Pergantian Kekuasaan di Yaman Setelah Raja Abrahah dari Habasyah meninggal dunia, tahta kerajaan Yaman jatuh ke tangan putranya,  Yaksum bin Abrahah . Ia memerintah untuk beberapa waktu, hingga kemudian digantikan oleh saudaranya,  Masruq bin Abrahah , yang melanjutkan kekuasaan Habasyah atas negeri Yaman. Namun, di bawah pemerintahan mereka, rakyat Yaman hidup dalam penderitaan yang semakin berat. Penindasan dan kekuasaan asing membuat bangsa Yaman kehilangan kebebasannya. Di tengah keadaan itu, muncul seorang tokoh pemberani dari kaum Himyar bernama  Sayf bin Dzi Yazan al-Himyari , yang dikenal juga dengan julukan  Abu Murrah . Perjuangan Sayf bin Dzi Yazan Sayf merasa terpanggil untuk membebaskan negerinya. Ia meninggalkan Yaman dan pergi menemui  Kaisar Romawi , memohon bantuan agar Habasyah diusir dari tanah Yaman dan agar Romawi memerintah negeri itu. Namun, Kaisar menolak permintaannya. Tidak putus asa, Sayf kemudian menuju  al-Hirah , tempat kediama...

Abrahah, Qullays, dan Mahmud

Gambar
  Awal Kisah: Kejatuhan Kerajaan Ḥimyar di Yaman Dahulu, di negeri  Yaman  berdiri sebuah kerajaan besar bernama  Ḥimyar . Raja terakhirnya adalah  Dzu Nuwās , seorang yang kuat namun menyimpang dari jalan Allah. Ia memusuhi orang-orang beriman dari kalangan Nasrani yang hidup di negerinya, lalu menggali  parit besar berisi api  dan melemparkan mereka ke dalamnya hanya karena mereka beriman kepada Allah. Peristiwa itu dikenal dalam Al-Qur’an sebagai kisah  “Ashḥābul Ukhdūd”  —  para penghuni parit berapi . Dari tragedi itu, hanya satu orang yang selamat, bernama  Daus Dzu Ṯsa‘labān . Ia melarikan diri menuju negeri  Syam  dan memohon pertolongan kepada  Kaisar Romawi , yang saat itu beragama Nasrani. Kaisar pun merasa iba dan menulis surat kepada sekutunya,  Raja Najasyi  di negeri Habasyah (Ethiopia), agar menolong kaum Nasrani di Yaman dan menghukum Dzu Nuwās. Najasyi mengirim dua panglima besar dengan pas...

Awal Mula Nasrani di Najran dan Ashabul Ukhdud

Gambar
🌿  Kisah Fimyūn dan Awal Mula Nasrani di Najran Dahulu kala, hiduplah seorang laki-laki saleh bernama  Fimyūn . Ia adalah pengikut setia ajaran Nabi Isa, sangat tekun beribadah, dan tidak tertarik pada harta dunia. Doanya selalu dikabulkan oleh Allah. Fimyūn gemar berkelana dan berpindah-pindah tempat. Setiap kali kesalehannya diketahui banyak orang, ia akan segera pergi ke tempat lain. Ia hidup dari hasil tangannya sendiri sebagai  pembuat gerabah dari tanah liat . Setiap hari Minggu, Fimyūn berhenti bekerja. Ia pergi ke padang pasir untuk beribadah seharian penuh, mengasingkan diri dalam ketenangan dan doa. 🌾  Pertemuan Fimyūn dan Shāliḥ Suatu hari, Fimyūn singgah di sebuah desa di negeri Syam. Di sana, seorang pemuda bernama  Shāliḥ  memperhatikan kesalehannya dan diam-diam mengikutinya ke mana pun ia pergi. Pada hari Minggu, Fimyūn seperti biasa pergi ke padang pasir untuk beribadah, dan Shāliḥ mengikutinya dari jauh. Ketika Fimyūn sedang khusyuk shal...