Kisah Qarun, Dari Kaya Raya Hingga Ditelan Bumi

Qarun, kerabat Nabi Musa

Pada zaman Nabi Musa ‘alaihis salam’, hiduplah seorang laki-laki bernama Qarun. Ia adalah sepupu Nabi Musa. Ayahnya, Yashhar, adalah saudara kandung ayah Musa, Imran. Ada yang mengatakan Qarun adalah paman Musa, tetapi pendapat yang paling benar adalah ia adalah sepupu Musa.

Kekayaan yang Luar Biasa

Qarun adalah orang terkaya di antara Bani Israil. Harta miliknya sangat melimpah! Konon, kunci-kunci gudang hartanya harus dibawa oleh empat puluh ekor bighal! Ia memiliki begitu banyak harta, hingga ia menjadi sombong dan berlaku semena-mena terhadap kaumnya.

Kaum Qarun berusaha menasihatinya. Mereka mengingatkannya kepada ayat-ayat Al-Quran:

“Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
(QS. Al-Qashash: 76-77)

Namun, Qarun tidak mau menerima nasihat. Ia menjawab dengan angkuh:

“Harta dan perbendaharaan ini diberikan kepadaku karena ilmu yang ada padaku. Kalau bukan karena keridhaan Allah kepadaku dan pengetahuan-Nya akan keutamaanku, niscaya Dia tidak akan memberiku ini.”

Qarun semakin durhaka. Suatu hari, ia memutuskan untuk menampilkan kekayaannya kepada seluruh kaumnya. Ia mengendarai seekor bighal putih dengan pelana berwarna ungu keemasan. Ia mengenakan baju berwarna kuning yang berkilau. Ia juga membawa tiga ratus budak perempuan yang menunggangi bighal serupa, diiringi empat ribu pengikut setianya!

Tidak hanya itu, rumah Qarun dibangun mewah. Dindingnya dilapisi lempengan-lempengan emas, dan pintunya dibuat dari emas murni! Banyak orang iri dan berharap bisa seperti Qarun.

Perintah Zakat dan Rencana Jahat

Allah Swt. memerintahkan Qarun untuk membayar zakat. Aturan zakatnya adalah: setiap seribu dinar, harus dikeluarkan satu dinar. Demikian pula, setiap seribu harta lainnya, harus dikeluarkan satu bagian.

Ketika kembali ke rumah, Qarun merasa jumlah zakat itu terlalu besar. Ia mengumpulkan beberapa orang Bani Israil yang ia percayai dan berkata:

“Sesungguhnya Musa telah memerintah kalian dengan segala macam perintah, dan kalian taat kepadanya. Sekarang dia ingin mengambil harta kalian!”

Para pengikutnya menjawab:

“Engkau adalah pemimpin dan tuan kami! Perintahkanlah kami sesukamu.”

Qarun lalu merancang rencana jahat. Ia memerintahkan para pengikutnya:

“Ayo kita cari seorang wanita tuna susila! Beri dia uang sebagai bayaran agar dia menuduh Musa berzina dengannya!”

Mereka pun segera mencari wanita bernama Fulanah. Wanita itu setuju setelah diberi uang.

Tuduhan Palsu dan Konfrontasi dengan Musa

Qarun segera mendatangi Nabi Musa dan berkata:

“Sesungguhnya Bani Israil sedang berkumpul untuk menuduh engkau!”

Musa ‘alaihis salam’ pun keluar menemui mereka. Ia berkata:

“Siapa mencuri, kami potong tangannya. Siapa berbuat fitnah, kami cambuk dia. Siapa berzina dan tidak beristri, kami cambuk dia seratus kali. Jika dia sudah beristri, kami rajam dia hingga mati.”

Tiba-tiba Qarun bertanya:

“Bagaimana jika engkau yang melakukan hal itu?”

Musa menjawab:

“Ya, hukumnya sama.”

Qarun lalu berkata:

“Sesungguhnya Bani Israil mengklaim engkau telah berzina dengan si Fulanah!”

Musa berkata:

“Panggillah dia! Jika dia mengatakannya, maka itu seperti yang dia katakan.”

Ketika wanita itu hadir, Musa bersumpah demi Tuhan yang menurunkan Taurat:

“Aku bersumpah, jika engkau tidak jujur, azab Allah akan menimpamu! Apakah aku pernah melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu?”

Wanita itu jujur menjawab:

“Tidak! Mereka berdusta! Mereka memberi aku uang agar aku menuduhmu!”

Azab dari Allah

Musa sangat marah. Ia bersujud dan berdoa kepada Allah untuk menghukum Qarun dan para pengikutnya. Allah mewahyukan kepadanya:

“Perintahkanlah bumi sesuai keinginanmu, niscaya ia akan menaati kamu.”

Musa pun berfirman:

“Wahai bumi, telanlah mereka!”

Ruangan Qarun berguncang! Bumi mulai menelan Qarun, para pengikutnya, dan hartanya. Qarun teriak:

“Wahai Musa, kasihanilah aku!”

Tapi Musa tetap berulang-ulang berkata:

“Wahai bumi, telanlah mereka!”

Hingga akhirnya, Qarun dan seluruh pengikutnya ditelan bumi sepenuhnya!

Allah kemudian mewahyukan kepada Musa:

“Alangkah keras hatimu! Demi kemuliaan-Ku, seandainya dia (Qarun) memanggil-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya. Dan Aku tidak akan mengulangi (izin) bagi bumi untuk menaati seorang pun selamanya setelahmu.”

Sejak hari itu, Qarun terus-menerus ditelan bumi setiap hari di alam barzakh sebagai siksanya.

Pelajaran dan Penyesalan

Setelah azab itu, orang-orang beriman bersyukur kepada Allah. Mereka yang dulu iri pada Qarun akhirnya sadar bahwa kekayaan tanpa ketakwaan akan membawa bencana. Mereka pun bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.


💡 Pelajaran dari Kisah Qarun:

  1. Jangan Sombong! Kekayaan dan kekuasaan di dunia adalah ujian. Jangan sampai membuat kita lupa kepada Allah.
  2. Taati Perintah Allah! Bayar zakat dengan ikhlas. Jangan curiga atau enggan.
  3. Selalu Bersyukur! Allah memberi rezeki sesuai kebutuhan kita.

📚 Sumber Kisah:

Kitab Al-Kamil fi al-Tarikh 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nabi Syamuil (Samuel) dan Nabi Dawud : Thalut vs Jalut, Ujian Sungai, dan Kembalinya Tabut Bani Israil

Nabi Ilyas عليه السلام

Saba’: Negeri Makmur yang Hilang